Baca Juga: Hari Raya Idul Adha Sebentar Lagi, Ini Hikmah Mengapa Kita Harus Berkurban
Baca Juga: Keutamaan 10 Hari Awal Dzulhijjah dalam Al Quran dan Hadits
“Rashdul Qiblat merupakan kedudukan yang dicapai Matahari dalam siklus gerak semu tahunannya sebagai kombinasi antara perputaran Bumi mengelilingi Matahari dan miringnya sumbu rotasi Bumi,” jelas Ma’rufin.
Dalam kondisi demikian maka setiap benda yang terpasang tegak lurus paras air di kota Makkah akan kehilangan bayang-bayangnya.
Sebaliknya bayang-bayang dari benda yang sama namun berada di luar kota Makkah dan sedang tersinari Matahari akan tepat sama dengan arah kiblat setempat.
“Inilah sebabnya Rashdul Qiblat menjadi salah satu metode terakurat dalam mengukur arah kiblat,” pungkas Ma’rufin.
Ketika benar adanya fenomena ini tentu sebagai kesempatan untuk memperbaiki arah kiblat sebagaimana yang telah dijelaskan caranya.***