Terkuak, Ini Cinta Pertama Nabi Muhammad SAW, Kapankah Poligami dan Apakah Siti Aisyah Cemburu?

- 9 Desember 2021, 21:25 WIB
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW /PIXABAY/Abdullah_Shakoor

WARTA LOMBOK – Menikah dengan Khadijah buat seorang Muhammad SAW adalah cinta pertama yang takkan terlupa. Bahkan meski telah wafat dan ada wanita lain yang menggantikan posisinya. Kenangan manis bersama Khadijah adalah memori mendalam yang tak bisa dihapus begitu saja.

Cinta Nabi Muhammad kepada Khadijah yang ditunjjukkan sejak menikah hingga wafat, bahkan setelah Khadijah wafat, Nabi Muhammad tetap mencintai Khadijah, karena dialah yang rela berkorban jiwa raga bahkan harta untuk mendukung Nabi Muhammad dalam mensyiarkan agama islam.

Sebagaiamana dikutip wartalombok.com dalam buku Khadijah Al-Kubra radiyallahuanha, kita menemukan beberapa riwayat yang menunjukkan kecemburuan Aisyah kepada Khadijah, sosok yang hanya ada dalam kisah namun tidak pernah ditemuinya.

Baca Juga: Jarang yang Tau, Berikut Profil Khadijatul Kubra, Ternyata Ini Suaminya Sebelum Rasulullah

ما غِرْتُ مِنِ امْرَأةٍ ما غِرْتُ مِن خَدِيجَةَ، مِن كَثْرَةِ ذِكْرِ النَّبِيِّ -ﷺ- لَها

“Aku tidak pernah cemburu pada wanita melebihi cemburuku kepada Khadijah. Gara-garanya Nabi Muhammad SAW seringkali menyebut-nyebut namanya. Dan Nabi Muhammad SAW tidak menikahi aku kecuali setelah tiga tahun kematiannya.”

Aisyah itu berada dalam daftar urut ketiga isteri Nabi Muhammad. Maksudnya wanita ketiga yang dinikahi Rasulullah SAW. Di posisi kedua ada Saudah. Namun posisi kedua dan ketiga ini tidak pernah sejajar dengan posisi pertama Kahdijah.

Selama beristri Khadijah, Nabi Muhammad SAW tidak pernah menduakannya. Bahkan hingga Khadijah wafat hingga menikah lagi dengan Saudah, terpaut jarak waktu.

Cinta Nabi Muhammad SAW kepada Khadijah itu benar-benar membekas, yang dampaknya masih terasa bahkan setelah jauh waktu memisahkan keduanya. Nabi Muhammad SAW sangat menghormati keluarga Khadijah. Banyak dari mereka yang diberi hadiah oleh Nabi, padahal sudah bukan lagi bagian dari keluarga.

Baca Juga: Ternyata Pernikahan Khadijah dengan Nabi Muhammad Berawal Dari Sini, Sangat Menakjubkan

Hal-hal kecil seperti inilah yang bikin Aisyah cemburu. Seolah perhatian Nabi Muhammad kepada Khadijah, meski hanya bekas-bekasnya, mengurangi perhatian kepada dirinya.

Sejak usia 25 tahun mendampingi hingga akhirnya Khadijah wafat sekitar 10 tahun sejak kenabian. Saat ditinggal Khadijah, usia Nabi Muhammad SAW 50 tahun.

Adalah sebuah kisah cinta romantik dari pasangan dua sejoli sepanjang 25 tahun. Lautan luas telah diarungi, ombak dan badai dihadapi. Sedemikian cintanya hingga Nabi Muhammad SAW tidak ingin menikah lagi menduakan istri tersayangnya.

Episode ini seringkali terhapus dalam sejarah Nabi Muhammad SAW. Setidak-tidaknya kurang mendapat ruang untuk diceritakan. Yang lebih banyak terekspose justru menikahnya Nabi Muhammad SAW dengan banyak wanita.

Baca Juga: Menakjubkan, Berikut Jumlah Mahar Nabi Muhammad Kepada Khadijah dan Jumlah Anak dari Perkawinannya

Padahal masa dimana hanya beristri satu jauh lebih lama durasinya ketimbang itu masa Nabi berpoligami. Kalau kita ukur Nabi mulai berpoligami sepeninggal Khadijah sejak hijrah ke Madinah, maka masa itu hanya 10 tahun saja.

Bandingkan antara 25 tahun tidak poligami dan 10 tahun poligami. Lebih lama yang mana? Jelas lebih lama tidak poligami. Maka kalau mau adil, kedua periode itu harus diungkapkan secara adil. Bukan malah ditutupi seolah mau dihapus dari lembar sejarah. Demikian semoga bermanfaat.***

Editor: Muhamad Ilham

Sumber: Buku Khadijah Al-Kubra radiyallahuanha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x