Ingin Bertemu Lailatul Qadar? Quraish Shihab: Tanam Sejak Bulan Rajab, Panen Saat Ramadhan

- 19 April 2022, 18:25 WIB
Ilustrasi/Terdapat sejumlah ketentuan bagi seorang muslim yang menginginkan bertemu malam Lailatul Qadar.
Ilustrasi/Terdapat sejumlah ketentuan bagi seorang muslim yang menginginkan bertemu malam Lailatul Qadar. /UNSPLASH/Masjid Pogung Dalangan

WARTA LOMBOK - KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) dan Quraish Shihab mengatakan perlu persiapan untuk mencari Lailatul Qadar.

Hal ini disampaikan Gus Baha dan Quraish Shihab saat berbicara dalam program Narasi yang dipandu Najwa Shihab.

Gus Baha berbicara tentang Lailatul Qadar di channel YouTube Najwa Shihab itu mengusung tema 'Bersama Gus Baha, Mencari Lailatul Qadar'.

Baca Juga: Perbedaan Pandangan Ulama Tentang Waktu Malam Lailatul Qadr, Ingat Serta Catat Hari dan Tanggalnya

“Di mana-mana yang namanya mencari itu ya ada persiapannya. Terkadang kita tidak persiapan, tapi merasa mencari. Kalau tidak ada persiapan, namanya menunggu. Bukan mencari,” kata Gus Baha.

Teks mengenai Lailatul Qadar, kata Gus Baha, telah disabdakan Rasulullah SAW dalam hadits sahih agar kita mencari.

“Bagi seseorang yang meyakini malam Lailatul Qadar datang di atas tanggal 20, jangan menafikan persiapan sejak 1 Ramadhan atau bahkan mulai Rajab,” katanya.

Selain itu, Gus Baha menekankan pentingnya menjaga perbuatan selama Ramadhan.

“Rasulullah SAW sering mencontohkan agar jangan membicarakan orang lain, jangan melakukan perbuatan dosa saat Ramadhan. Akan sia-sia pahala itu karena diambil orang yang kita bicarakan,” ujarnya.

Baca Juga: Berikut Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar, Muncul Tanda Seperti Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Menurut Gus Baha, perlu perhitungan-perhitungan hukum yang matang.

“Apa artinya Ramadhan jika memakan riba atau hal haram, kemudian membicarakan orang lain,” tuturnya. Ulama asal Rembang itu menambahkan, hukum-hukum tentang puasa, selain hukum dasar fikih yaitu tidak melakukan sesuatu yang membatalkan puasa, juga harus memakai hukum ilmu tasawuf," kata dai asal Rembang itu.

Gus Baha juga mengatakan seorang muslim harus menjauhi berbagai perbuatan buruk yang dibenci oleh Allah.

“Seperti menjauhi riba, ghibah, dan namimah. Caranya agar bisa husnudzan kepada orang lain adalah melihat semuanya berdasarkan takdir Allah. Kita baik, tapi juga bisa buruk. Nah, yang sekarang buruk bisa jadi suatu saat jadi baik,” jelasnya.

Gus Baha menegaskan, manusia tidak diutus Allah SWT untuk meneliti orang lain. Dengan mental demikian, di bulan Ramadhan kita lebih fokus mencari ridha Allah SWT dan mendoakan orang mukmin semuanya.

Baca Juga: SEGERA SIAPKAN DIRI! Memburu Malam Seribu Bulan, Berikut Keistimewaan Lailatut Qadr

“Itu persiapan penting dalam mencari Lailatul Qadar,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prof M Quraish Shihab juga berbicara tentang Lailatul Qadar. Menurutnya, Lailatul Qadar adalah tamu agung yang tidak akan berkunjung kepada seseorang yang tidak diyakini bisa menyambutnya dengan baik.

“Orang yang dikunjungi Lailatul Qadar adalah orang yang siap untuk dikunjungi. Persiapan itu selama ini terkadang terlambat,” ungkap Prof Quraish.

Penulis Tafsir Al-Misbah itu mengungkapkan, semestinya sebelum malam 27 Ramadhan sudah ada persiapan.

“Ada ungkapan bulan Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban itu menyiram, Ramadhan saatnya memanen. Jadi harus menyiapkan sejak awal,” tandasnya.

Selain itu, lanjut Prof Quraish, untuk mencari Lailatul Qadar harus memiliki hati yang damai, diri yang damai, termasuk damai kepada orang lain.

Lailatul Qadar tidak akan datang pada orang yang tidak damai,” tandasnya.***

Editor: Herry Iswandi

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x