Adapun orang yang memberi nama tersebut adalah sang kakek, Abdul Muthallib. Sebab, ia menghendaki cucunya kelak menjadi orang yang dipuji oleh seluruh makhluk.
Dikisahkan, Abdul Muthalib mendapat nama tersebut dari sebuah mimpi. Dalam mimpi ia melihat rantai perak yang keluar dari punggungnya.
Rantai itu memiliki empat ujung yang masing-masing membentang ke arah berbeda.
Satu berada di langit, satu berada di bumi, satu berada di arah barat, dan satu lagi berada di arah timur.
Kemudian, rantai itu berubah menjadi pohon yang semua daunnya memancarkan cahaya. Seluruh manusia bergelantungan pada pohon itu.
Baca Juga: Tips Mendidik Anak Agar Tumbuh Positif dan Selalu Bahagia
Setelah ditafsiri, ternyata mimpi itu mengisyaratkan bahwa kelak ia akan mempunyai keturunan yang akan diikuti oleh manusia dari barat sampai timur dan mendapat pujian dari penduduk langit dan bumi.
Sejak saat itu pula ia bertekad jika keturunan itu sudah lahir akan dinamai “Muhammad” yang artinya “orang yang banyak mendapat pujian”. (Imam Abu Abdilah az-Zurqani, Syarh Mawahibul Ladduniyyah, 2012: juz I, halaman 162).
Tertutupnya Akses Langit bagi Iblis
Sebelum Nabi Muhammad lahir, konon iblis bisa mencuri dengar perbincangan malaikat soal suratan takdir di langit ketujuh.