Sejarah Pensyariatan Wudhu

- 12 Oktober 2022, 15:15 WIB
Sejarah dimulainya pensyariatan wudhu.
Sejarah dimulainya pensyariatan wudhu. /PIXABAY/mucahityildiz

Baca Juga: Alasan Inilah yang Membuat Wanita Cepat Depresi

Pendapat terakhir sebagaimana disebutkan oleh Dr. Jawwad Ali dalam kitab Tarikh al-Shalat menyebutkan bahwa wudhu disyariatkan jauh sebelum peristiwa Isra Mikraj, yakni ketika malaikat Jibril memberikan pengajaran kepada Nabi tentang ibadah shalat.

Terdapat hadits riwayat Imam al-Baihaqi yang menjelaskan kejadian ini:

 عن محمد بن إسحاق قال وكانت خديجة أول من آمن بالله ورسوله وصدق بما جاء به قال ثم أن جبريل عليه السلام أتى رسول الله حين افترضت عليه الصلاة فهمز له بعقبه في ناحية الوادي فانفجرت له عين من ماء مزن فتوضأ جبريل ومحمد عليهما السلام ثم صليا ركعتين وسجدا أربع سجدات ثم رجع النبي قد أقر الله عينه وطابت نفسه وجاءه ما يحب من الله فأخذ بيد خديجة حتى أتى بها العين فتوضأ كما توضأ جبريل ثم ركع ركعتين وأربع سجدات هو وخديجة ثم كان هو وخديجة يصليان سرا

Artinya: “Dari Muhammad ibn Ishaq berkata: bahwa Khadijah adalah orang pertama yang beriman kepada Allah Swt. dan rasulnya dan meyakini kebenaran ajarannya. Kemudian, Jibril alaihi-s-salam mendatangi Rasulullah Saw. ketika sudah (diturunkan perintah) diwajibkan shalat. Lalu, Malaikat Jibril menekan tumitnya disalah satu sisi lembah, lalu memancurlah mata air dingin dan digunakan oleh malaikat Jibril dan Nabi Muhammad Saw. berwudhu, kemudian mereka berdua shalat dua rakaat dan empat sujud. Setelahnya, Rasulullah Saw. pulang dan mata airnya itu dijadikan oleh Allah tetap memancur, senanglah perasaan Rasulullah dan kembali kemata air itu bersama Khadijah untuk melakukan shalat. Keduanya berwudhu seperti yang dilakukan Jibril, kemudian shalat dua rakaat dan empat sujud secara sembunyi-sembunyi,” (HR. Al-Baihaqi) 

Hadits di atas menyebutkan nama Ibunda Khadijah, berarti kejadian tersebut berlangsung pada saat sebelum peristiwa Isra’ Mi’raj.

Peristiwa Isra’ Mi’raj sendiri menyimpan hikmah sebagai sebuah pelipur lara bagi Nabi yang sedang kehilangan dua penyokong utamanya, yakni paman beliau Abu Thalib dan istri beliau, Khadijah.***

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah