Network
WARTA LOMBOK - Salat Id yang dilaksanakan saat Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat muslim.
Adapun hukum daripada Salat Id itu sendiri yaitu sunah muakadah (sangat dianjurkan).
Salat Id dimulai sejak disyariatkannya pada tahun kedua Hijriyah. Di mana, Rasulullah SAW. selalu melaksanakannya hingga beliau wafat dan dilanjutkan oleh umatnya sampai dengan sekarang.
Baca Juga: Iedul Fitri: Lebaran Untuk Semesta Insani, Menginspirasi Berbagi dan Mudik Mengarifi Moderasi
Secara umum, syarat dan rukun Salat Id di Hari Raya Idul Fitri sama dengan salat fardu yang lima waktu. Namun tetap ada sedikit perbedaan, terdapat beberapa tambahan gerakan yang sifatnya sunah.
Untuk waktunya sendiri, Salat Id di Hari Raya Idul Fitri dimulai sejak matahari terbit sampai masuk waktu Salat Zuhur.
Berbeda dengan Salat Id di Hari Raya Idul Adha, yang di mana dianjurkan mengawalkan waktu untuk memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat yang hendak berkurban usai melaksanakan rangkaian Salat Id. Sedangkan Salat Id di Hari Raya Idul Fitri disunahkan untuk memperlambatnya. Hal ini berguna untuk memberi kesempatan bagi orang-orang yang belum berzakat fitrah.
Baca Juga: Empat Pilar Utama Penopang Hidupnya Peradaban Kemanusiaan: Nasehat Mulia Al-Imam An nasai RA
Untuk lebih jelasnya, dilansir Warta Lombok dari laman NU Online pada Rabu, 10 April 2024, berikut ini tata cara Salat Id di Hari Raya Idul Fitri lengkap dengan niat salatnya.
