Kementerian Keuangan Menuturkan Kinerja Keuangan yang Terukur dari APBN dalam Rangka Pemulihan Ekonomi

29 Maret 2021, 07:50 WIB
Kementerian Keuangan membeberkan kinerja keuangan yang terukur dari APBN. /pixabay.com/geralt

WARTA LOMBOK – Pada Februari 2021 lalu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan observasi mengenai adanya perbaikan kegiatan ekonomi yang positif.

Observasi perbaikan kegiatan ekonomi merupakan upaya bersama untuk menjaga agar pandemi Covid-19 dapat segera dikendalikan.

Perbaikan ekonomi menjadi upaya pengendalian pandemi karena berdampak langsung pada pergerakan dan pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Simak Penjelasan Kementerian Keuangan Mengenai Pemulihan Ekonomi Nasional Selama Pandemi Hingga Hari Ini

Indikator ekonomi menunjukkan perbaikan dengan upaya mengakselerasi vaksinasi serta menjaga disiplin kesehatan melalui pembatasan mikro dan 3M serta 3T.

Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Bea Cukai @beacukaiRI pada 24 Maret 2021, masyarakat dan pemerintah harus senantiasa menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.

Perekonomian di bulan Februari 2021 mulai menunjukkan perbaikan seiring upaya Pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Beberapa indikator ekonomi menunjukkan perbaikan di tengah akselerasi program vaksinasi yang semakin meluas.

Program vaksinasi yang telah berjalan di 133 negara termasuk Indonesia mendorong optimisme pemulihan di level global.

Baca Juga: Berikut Manfaat Insentif PNBP untuk Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Upaya Ekspor Indonesia

Baca Juga: Pemerintah Terbitkan 49 Peraturan Pelaksana UU Cipta Kerja Sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional

Adapun pertumbuhan global 2021 diperkirakan tumbuh sebesar 5,5 persen, dan meningkat 1,4 persen dibandingkan proyeksi pada Desember 2021 lalu.

Di Indonesia, kasus Covid-19 mengalami penurunan selama vaksinasi bergulir dan dipercepat pelaksanaannya oleh pemerintah.

Tren pemulihan tersebut terus berlanjut dengan berbagai indikator seperti kinerja manufaktur yang masih di zona positif, ditunjukkan dari PMI yang mencapai 50,9.

Selain itu indikator pemulihan juga terlihat dari harga komoditas yang membaik, seperti batubara, CPO dan kedelai.

Rating kredit Indonesia oleh Fitch yang tetap stabil di BBB menunjukkan fundamental Indonesia masih kuat dan berprospek positif.

Baca Juga: Berikut 6 Sektor yang Akan Dibiayai Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021

Baca Juga: Pertamina Dukung Pemberdayaan Ekonomi Kecil Melalui UKM Pengolahan Barang Bekas

Kinerja ekspor dan impor yang membaik masing-masing tumbuh sebesar 8,56 persen dan 14,86 persen juga menjadi indikator pemulihan.

Serta Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terbukti membaik menuju angka 85,4 pada bulan Februari 2021, dimana angka tersebut lebih tinggi dari Januari 2021 sebesar 84,9.

APBN masih menjadi penggerak utama perekonomian dimana pemerintah terus mengupayakan dorongan APBN.

Dorongan APBN ke ekonomi melalui pajak dan bantuan sosial kini manfaatnya sudah dapat dirasakan masyarakat.

Baca Juga: Ekspor Impor Indonesia pada Januari-Februari 2021 Bertumbuh Lebih Baik dari Periode yang Sama Tahun 2020

Baca Juga: Tarung Derajat Satlat Lenek Kecamatan Lenek Membuka Pendaftaran Anggota Baru Untuk Mencari Atlet Baru

Defisit APBN mencapai 0,36 persen PDB, dimana pembiayaan dilakukan secara prudent dan terukur.

Selain itu Bea Cukai juga turut serta dalam mendorong sekaligus memberikan asistensi kepada UMKM khususnya dalam kegiatan ekspor melalui klinik ekspor.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Twitter @beacukaiRI

Tags

Terkini

Terpopuler