Simak Pendapat Profesor Zubairi Djoerban Mengenai Lonjakan Kasus Covid-19 yang Terjadi di India

19 April 2021, 12:28 WIB
Profesor Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid PB IDI. /Instagram.com/@profesorzubairi

WARTA LOMBOK - Beredar kabar mengenai situasi di India yang cukup mengkhawatirkan beberapa waktu terakhir karena terjadi peningkatan kasus yang luar biasa. 

Diungkapkan bahwa terjadi peningkatan kasus Covid-19 lebih dari 200 ribu kasus per hari selama 10 hari terakhir. 

Ketua Satgas Covid Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban turut berpendapat mengenai kasus tersebut. 

Baca Juga: Kemenhub Akan Terbitkan SE Panduan Juknis Larangan Mudik, Adita: Bepergian Harus Membawa Surat Tugas

Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Zubairi Djoerban @ProfesorZubairi pada 17 April 2021, Zubairi mengungkapkan bahwa rumah sakit kehabisan tempat tidur, oksigen dan ventilator. 

Selain mengalami kehabisan tempat tidur, oksigen dan ventilator di rumah sakit, angka kematian juga turut meningkat di India. 

Profesor Zubairi mengungkapkan bahwa pada gelombang kedua Covid-19 di India tersebut terjadi lonjakan yang cukup besar. 

Dinyatakan oleh para ahli di India bahwa telah menjadi hotspot virus korona yang baru sehingga beberapa kota di India memberlakukan lockdown kembali. 

Pada saat lockdown diberlakukan oleh pemerintah India, para pekerja bergaji rendah malah melakukan perjalanan pulang ke kampung halamannya.

Baca Juga: Simak Penjelasan Profesor Zubairi Mengenai Hubungan Antara Obesitas dan Resiko Kematian Covid-19

Baca Juga: ICW Beri Nilai ‘E’ Atas Kinerja Penindakan Kasus Korupsi 2020, Jauh dari Target Penanganan Pendindakan Kasus

Momen perjalanan pulang ke kampung halaman para pekerja tersebut membuat tempat umum dipenuhi oleh masyarakat yang berdesak-desakan di stasiun kereta dan terminal bus. 

Tempat umum yang dipenuhi oleh desakan masyarakat tersebut dianggap mempercepat penyebaran virus. 

Sementara itu, kampung halaman para pekerja bergaji rendah tersebut kekurangan fasilitas kesehatan untuk menangani Covid-19. 

Tidak hanya ratusan ribu pekerja, namun hingga puluhan juta orang meninggalkan kota dengan kereta, bus, truk, sepeda bahkan jalan kaki.

Baca Juga: BNN Tembak Mati Bandar Narkoba Sulawesi Selatan dan Sita 89 Kg Sabu

Profesor Zubairi mengungkapkan bahwa India berisiko mengulangi migrasi besar-besaran seperti tahun sebelumnya. 

Zubairi melanjutkan, lonjakan kasus yang terjadi di India merupakan peringatan bagi masyarakat Indonesia agar tidak apatis terhadap Covid-19.*** 

Editor: ElRia Shd

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler