Cina Adalah Raksasa Baru Ekonomi Dunia

- 31 Mei 2023, 06:10 WIB
Said Muniruddin
Said Muniruddin /Dok. Warta Lombok/Said Muniruddin

Baca Juga: 'PASRAH'

Fondasi ekonomi ekonomi Cina dapat kita lihat dari membanjirnya produk-produk industri mereka yang berteknologi sederhana, atau yang kita kenal dengan usaha kecil menengah (UKM). Dibalik itu, akselerasi ekonomi Cina sangat dipengaruhi oleh pembangunan fasilitas-fasilitas produksi yang canggih. Sejumlah industri perakitan didirikan untuk menghasilkan peralatan modern dan barang-barang berteknologi tinggi yang berharga mahal, termasuk senjata nuklir dan satelit. Produksi barang-barang mewah, termasuk dengan cara pengalihan pabrik-pabrik dari Eropa dan Amerika ke Cina, menjadi faktor lain percepatan pertumbuhan pendapatan nasional.

Begitu produktifnya orang Cina, sehingga disebut-sebut sebagai salah satu model perkembangan produktifitas tercepat dalam sejarah ekonomi dunia. Produk-produk usaha kecil dan menengah mereka sudah terlalu luar biasa ragam dan banyaknya. Untunglah mereka mampu dengan baik memanfaatkan integrasi dengan ekonomi internasional serta dapat memanfaatkan kekuatan pasar global untuk mengalokasikan barang-barang mereka. Reformasi berorientasi pasar yang diimplementasikan sejak 1978 ini telah mendorong inisiasi individu dan entrepreneurship penduduk Cina, dengan menyisakan peran sentral pemerintah pada sektor-sektor pendukung.

Disamping pertumbuhan ekonomi yang hebat, Cina masih menyisakan persoalan yang, jika tidak diselesaikan, dapat menghancurkan masa depan ekonomi mereka. Tantangan ini mencakup korupsi pemerintahan, sistem perbankan yang tidak efisien, ketergantungan berlebihan kepada ekspor, minimnya regulasi, polusi berlebihan, melebarnya disparitas pendapatan, juga kasarnya kapitalisme dan kerakusan yang mereka anut. Jika ini tidak diperbaiki, maka kejayaan mereka juga tidak akan bertahan lama.

Tumbuhnya Cina sebagai kekuatan baru ekonomi dunia juga memberikan pengaruh bagi Negara disekitarnya seperti Korea, Jepang, Taiwan dan negara-negara Asia lainnya seperti Vietnam, Thailand, Kamboja, Malaysia, Mianmar, Singapor, Indonesia, Brunai Darussalam, Filipina. Setiap kebijakan yang putuskan oleh negara-negara ini harus mempertimbangkan Cina. Memang Cina tidak melakukan intimidasi secara langsung. Tetapi, Cina akan memberi hukuman bagi siapa saja yang menghalangi kepentingan mereka seperti menolak memberikan akses bagi pemasaran produk-produk mereka. Negara-negara Asia tidak mencari masalah dengan Cina. Strategi terbaik adalah menganggap Cina sebagai saudara tua mereka, dan sama-sama mengambil manfaat dari kemajuan yang sedang dialami Cina.

Ketakutan terbesar terhadap Cina justru muncul dalam benak bangsa Eropa dan Amerika. Tidak hanya Cina telah mengambil alih pasar mereka, tapi Cina juga representasi dominasi bangsa Asia terhadap dunia. Hari ini, tidak ada seminar dan pertemuan-pertemuan ekonomidi Eropa dan Amerika yang tidak menyebut Cina.

Begitulah Cina, tetangga yang berpostur sama dengan kita dan juga sama-sama makan nasi, tetapi sudah menjadi raksasa ekonomi. Sehingga kepada kita diajarkan, “Belajarlah sampai ke negeri Cina.”***

(Tulisan ini pernah dipublish di laman resmi said muniruddin pada tanggal 2 Desember 2011)

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Web Said Muniruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x