Musda X DPD Golkar NTB, H Mohan Roliskana Dipercaya Nahkodai Partai Berlambang Beringin Periode 2021-2026

- 3 Maret 2021, 05:56 WIB
H Mohan Roliskana terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar NTB Periode 2021-2026
H Mohan Roliskana terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar NTB Periode 2021-2026 /Facebook.com/Golkar Indonesia

WARTA LOMBOK - Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Nusa Tenggara Barat yang sudah beberapa kali diundur dari perencanaannya di tahun 2020 lalu hingga diputuskan Plt Ketua DPD Golkar NTB untuk mengawal Musda ini.

Golkar memang tidak pernah kekurangan Kader untuk memegang dan mengendalikan konstalasi politik daerah sampai nasional, termasuk di NTB juga.

Nama-nama yang masuk menjadi sederet calon Ketua DPD Golkar yaitu Suhaili FT mantan Bupati Lombok Tengah, Ahyar Abduh Mantan Wali Kota Mataram, Sukiman Azmi Bupati Lotim, H fauzan Halid Bupati Lobar, Bupatti Bima Hj Indah, dan H Mohan Roliskiana Wali Kota Mataram yang baru saja diantik.

Baca Juga: Viral Video Sudutkan Risma, Golkar: Bentuk Kekecewaan Warga Surabaya

Akhirnya, petarungan sengit yang sudah lama berdinamika di pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Daerah DPR) Parta Golongan Karya (Glkar) Nusa Tenggara Barat (NTB) membuahkan hasil setelah Plt Ketua DPD NTB ditangan Sumarjaya Linggih atau Demer biasanya dipanggil di bali.

Alhasil, H Mohan Roliskana dipercayakan menahkodai partai berlambang pohon beringin untuk periode 2021-2026 mendatang.

H Mohan Roliskana menegaskan komitmennya mengemban amanah partai. Termasuk bila ditugaskan menakhodai DPD Golkar Provinsi NTB.

“Tidak ada pilihan untuk tidak siap jika ada perintah partai,” katanya

Dibalik Musda tersebut, ternyata ada beberapa Kader merasa kecewa. Salah satunya muncul dari mantan Ketua DPD Golkar NTB, H Moh Suhaili FT juga menyayangkan sikap DPP yang seakan mendzoliminya atas perlakuan Plt ketua Golkar dan pengurusnya.

Sikap DPP Golkar itu membuatnya mengambil sikap mendeklarasikan dirinya untuk keluar dari Golkar.

Baca Juga: KPK Tetapkan 3 Tersangka Kasus Dugaan Penerima Hadiah di Lingkungan Pemprov Sulsel

“Saya pastikan keluar dari Golkar, apa gunanya saya masuk Golkar kalau di zolimi seperti ini,” jelasnya

Dia menilai dirinya sebagai orang kecil yang tidak mempunyai masa yang besar, tapi mengingatkan bahwa tidak ada orang jatuh karena batu yang besar.

“Saya bukan orang besar tapi ingat, tidak ada orang jatuh karena batu besar, justru orang jatuh karena kerikil,” pungkasnya.

Dilain pihak ada juga salah satu calon H Ahyar Abduh yang merupakan Mantan ketua DPD II Golkar Kota Mataram menyampaikan rasa kekecewaanya.

Dia mengaku kecewa atas sikap DPP Partai Golkar yang mengalihkan dukungan ke Mohan Roliskana pada Musda Golkar X.

Menurut Ahyar, sikap DPP itu tidak menunjukan etika politik yang baik. Hal itu dikatakan karena, dirinya sudah dipanggil Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto pada Februari 2020.

Pada saat itu, Ketum dihadapan Sekjen dan Waketum DPP, dirinya diminta untuk memimpin DPD Golkar NTB periode 2021-2026 mendatang.

Baca Juga: Peneliti Mengembangkan Tato Pemancar Cahaya yang Dapat Digunakan Mengobati Sel Kanker dan Deteksi Makananan

Bahkan dirinya sudah menandatangani surat pernyataan kesiapan sebagai Ketua Golkar NTB yang disiapkan DPP.

Namun tidak disangka, Minggu 28 Februari dirinya di panggil Plt Ketua DPD I Golkar NTB) dan Korwil DPP Golkar untuk NTB, ada permintaan mundur dari pencalonan.

“Sikap itu sangat di sayangkan,” ungkapnya.

Ahyar menuturkan beberapa alasan diminta mundur dari pencalonan itu, karena DPP menghendaki figur yang sedang menjabat sebagai kepala daerah.

Yang dianggap kesalahan berat yakni, Kemudian, telah mencalonkan putranya Badruttamam Ahda sebagai calon wakil walikota di Pilkada 2020.

Kalaupun ada desakan, Ahyar tetap menyampaikan tetap maju mencalonkan diri sebagai bentuk loyalitas dan komitmen membesarkan dan mengembalikan kejayaan Partai Golkar.

“Kita harus tetap mengucapkan selamat atas dipilihnya H Mohan sebagai ketua Golkar NTB,” kata dia.

Tak lupa juga Mantan Walikota Mataram dua periode itu menjelaskan terkait putrannya mencalonkan diri di Pilkada, merupakan bagian dari dinamika politik.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Menyampaikan Ucapan Selamat Hari Jadi Nahdlatul Wathan (NW) yang ke-68, Berikut Petikannya

Ahyar tidak mempersoalkan siapapun terpilih yang. Tetapi dia menyesalkan sikap DPP tersebut. Etika dan fatsun politik diabaikan. Jika memang dirinya tidak dikehendaki sebagai calon ketua. Kenapa harus dipanggil dan diminta untuk maju mencalonkan pada Musda yang menghasilkan H Mohan Roliskana sebagai ketua Golkar NTB itu.***

 

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah