"Mengingat di Malaysia mayoritas Pekerja Migran INdonesia (PMI) jadi standar market tidak berbeda jauh dengan indonesia dan sangat pas menawarkan produk olahan makanan. Sedangkan di singapura yang merupakan negara transit kita mendorong lebih kepada private lebel corporationnya dimana produksi dan outsourcing barangnya dari indonesia," jelas Billy.
Baca Juga: Akibat TPS Ditutup, Gundukan Sampah di Sejumlah Wilayah Kota Bandung Bikin Resah Warga
Tidak hanya itu, Billy juga menyarankan agar para pengusaha lokal NTB jangan takut membuka kerjasama walapun bentuknya private label. Apabila para pengusaha tersebut ingin bersaing sekelas pasar singapura.
"Jangan takut. Ambil saja jika ada tawaran walau bentuknya private label. Karena peluang permintaan produksi besar dan serta jaminan kontrak jangka panjang pasti diberikan," ingatnya.
Untuk diketahui, misi dagang tersebut dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 1-3 September 2023 dan rencananya akan dibuka secara langsung oleh Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah bertempat di Strand Mall Kuala Lumpur Malaysia.***