Memiliki Misi yang Sama Dalam Melayani Masyarakat, Tokopedia dan Gojek Memutuskan untuk Merger

2 Juli 2021, 13:36 WIB
Gojek dan Tokopedia memutuskan merger dan berubah nama menjadi GoTo. /Instagram.com/@gojekindonesia

WARTA LOMBOK - Pada Mei 2021, Gojek dan Tokopedia, mengumumkan keputusan mereka untuk merger dan membuatnya menjadi grup teknologi terbesar di Indonesia.

Perusahaan ini akan berubah nama menjadi GoTo dan diperkirakan akan bernilai 18 miliar dolar AS.

Ini akan menjadi platform pertama di Asia Tenggara yang menggabungkan e-commerce, layanan sesuai permintaan, dan layanan keuangan.

Baca Juga: Cerahkan Mood Anda dengan 10 Deretan Lagu Bernuansa Positif, Salah Satunya Lagu Milik Maroon 5

Gojek didirikan di Indonesia pada tahun 2010 sebagai tanggapan atas meningkatnya permintaan layanan transportasi perkotaan di Indonesia, Thailand dan Vietnam sebagaimana dikutip wartalombok.com dari channelnewsasia.

Aplikasi ini dimulai dengan tiga layanan utama yaitu GoRide (layanan tranportasi online), GoSend (layanan pengiriman paket) dan GoMart (layanan belanja online).

Pada April 2015, Gojek menambahkan layanan GoFood, yang merupakan layanan pengiriman makanan.

Dalam 18 bulan pertama setelah diluncurkan, aplikasi Gojek tumbuh 900 persen. Pada akhir 2015, Gojek menerima 300.000 pesanan setiap hari di semua layanannya, dan di tahun 2018 angka itu bertambah menjadi 3 juta.

Baca Juga: Penyederhanaan Birokrasi Dapat Dilakukan Melalui Berbagai Langkah Strategis yang Disampaikan Ma'ruf Amin

Gojek terus menambah layanan baru, mulai dari pijat hingga pembayaran online, tiket bioskop, game, bahkan program loyalitas. Gojek telah berkembang menjadi aplikasi super dengan lebih dari 20 layanan di platform mereka.

Namun, Gojek juga melihat adanya potensi kerjasama. Pada awal 2020, muncul laporan tentang potensi merger dengan Grab.

Hal itu memicu kekhawatiran bahwa perusahaan gabungan akan menciptakan monopoli dalam layanan transportasi online, pengiriman makanan, dan pembayaran online.

Pada akhirnya, Grab dan Gojek gagal mencapai konsensus tentang kepemilikan perusahaan pasca-merger.

Baca Juga: Pengadilan Pennsylvania Batalkan Hukuman Terkait Pelecehan Seksual, Bill Cosby Bebas dari Penjara

Namun belakangan, Gojek menemukan partner yang hebat pada Tokopedia, karena melengkapi inti bisnis Gojek dan memperluas jangkauannya lebih jauh ke Indonesia.

Tokopedia sendiri didirikan di Indonesia pada tahun 2009. Aplikasi ini adalah pasar pelanggan-ke-pelanggan yang mendapat inspirasi dari industri e-commerce China yang sedang populer, khususnya Taobao Alibaba.

Sepanjang 2017 dan 2018, Alibaba bersama investor lain menggelontorkan 2,2 miliar dolar AS ke Tokopedia. Sebelum merger dengan Gojek, Alibaba merupakan pemegang saham terbesar kedua Tokopedia.

Baca Juga: Dukung Pengembangan Kawasan Industri Konawe, Jalan Lingkar Kota Kendari Dibangun Kementerian PUPR

Tokopedia sebelumnya mencoba melengkapi ekosistemnya sendiri dengan berinvestasi di perusahaan logistik, bekerja sama dengan penyedia layanan pembayaran, dan mendirikan AI center untuk memprediksi perilaku pembelian konsumen.

Menurut Tokopedia, ia melayani 99 persen wilayah di Indonesia dan menawarkan lebih dari 42 produk digital yang menyederhanakan kehidupan banyak orang. Pengguna juga dapat membeli voucher game, tiket kereta api dan acara, dan bahkan dapat menyelesaikan pembayaran dengan Tokopedia.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler