WARTA LOMBOK – Pandemi Covid-19 yang berlangsung lama membuat masyarakat memiliki hobi baru untuk mengoleksi ikan hias dan tanaman hias.
Tanaman dan ikan hias menjadi komoditi terpopuler di masa pandemi hingga diekspor ke berbagai negara.
Selain tanaman hias dan ikan hias, Indonesia juga memiliki komoditi lain yang diekspor selama masa pandemi.
Baca Juga: Tanaman dan Ikan Hias Menjadi Komoditi Terpopuler di Masa Pandemi Hingga Diekspor ke Berbagai Negara
Dikutip wartalombok.com dari akun twitter Kementerian Keuangan @KemenkeuRI pada 9 April 2021, ekspor ikan hias diminati para kolektor dari 51.
Ikan hias yang banyak diminati para kolektor dari 51 negara yaitu ikan hias jenis Tetra, Rasbora, dan Udang hias.
Adapun jenis tanaman hias yang banyak dikoleksi dan diminati yaitu jenis Alocasia dan Anthurium, tanaman hias tersebut mendominasi tanaman hias asal Sulawesi Utara yang diekspor ke lima negara.
Indonesia juga memiliki komoditi lain yang diekspor selama masa pandemi selain tanaman dan ikan hias.
Gurita, biji mete, kelapa parut, dan sarang burung walet juga berpotensi untuk diekspor dan ikut mendorong ekonomi Indonesia.
Sebanyak 20.500 kilogram gurita diekspor ke Meksiko pada Januari 2021 lalu senilai Rp1,1 miliar.
Gurita sebanyak 20.500 kilogram yang diekspor ke Meksiko tersebut berasal dari Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah.
Biji Mete juga menjadi langganan di berbagai negara seperti Vietnam, India, Srilanka, Kamboja, Jerman dan Republik Czech.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno Apresiasi Desa Wisata Semilir Mampu Buka Lapangan Kerja
Baca Juga: Sering Mendapat Tawaran Pinjaman Online Lewat SMS? Simak 7 Tips Hindari Pinjaman Online Ilegal
Sebanyak 48 ton biji mete asal Indonesia tepatnya berasal dari Sulawesi Tenggara diekspor ke Vietnam pada awal tahun 2021.
Pada awal tahun 2021, 48 ton biji mete tersebut diekspor dengan nilai Rp939 juta ke Vietnam.
Selain itu kelapa parut asal Sulawesi Utara juga diekspor serentak ke Tiongkok, Irak, Rusia, dan Selandia Baru.
Ekspor kelapa parut ke berbagai negara tersebut dilakukan pada November 2020 dengan total nilai Rp4,99 miliar.
Baca Juga: Melalui E-TLE, STNK Mati dan Tunggakan Pajak Juga Bisa Terdeteksi Tilang Elektronik
Salah satu hal yang juga membanggakan yaitu Indonesia menjadi negara eksportir utama sarang burung walet di seluruh dunia.
Sebanyak 1.155 ton sarang burung Walet diekspor ke 23 negara dengan nilai sebesar Rp28,9 triliun selama pandemi.***