Begitu juga pengembangan DNDF yang dilakukan melalui sejumlah upaya, yakni perluasan transaksi DNDF, menyeimbangkan supply-demand, pengembangan variasi mata uang dan tenor DNDF, dan penguatan JISDOR sebagai kurs fixing DNDF yang kredibel.
“Nanti akan dorong DNDF, katakanhlah DNDF Malaysian Ringgit, Japanese Yen, bahkan Chinese Yuan bisa kita kembangkan secara bertahap. Tentunya tenornya juga lebih bervariatif bahkan sampai satu tahun,” paparnya.
Instrumen lainnya yang turut menjadi fokus Bank Indonesia pada 2021-2022 adalah overnight index swap dan IRS, instrumen hedging jangka panjang, dan local currency settlement.
Donny mengatakan sistem elektronik untuk melakukan transaksi pasar keuangan dengan metode multimatching atau Electronic Trading Platform (ETP) multimatching juga didorong untuk mempercepat pengembangan repo dan DNDF.
Sebelumnya Bank Indonesia menerbitkan Blueprint Pengembangan Pasar Uang 2025 sebagai arah strategi pengembangan menuju pasar uang modern dah maju di era digital sebagai salah satu upaya mendukung ekonomi nasional menuju Indonesia maju.***
Baca Juga: PT Sang Hyang Seri Tandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Ekspor Beras Dengan Al BatlahBaca Juga: Singgah ke Pulau Lombok, Air Terjun Selendang Suguhkan Panorama dan Air Berkhasiat