Bom Parsel Tewaskan Anggota Parlemen dan Polisi, Iza Fadri: WNI Aman dari Ledakan BOM

- 4 Mei 2021, 19:05 WIB
Bom parsel meledak di Myanmar. Foto: Dok Net/PMJ
Bom parsel meledak di Myanmar. Foto: Dok Net/PMJ /

WARTA LOMBOK – Duta Besar RI untuk Myanmar Iza Fadri menjelaskan warga negara Indonesia (WNI) di Myanmar yang sempat mengungsi ke Sekolah Indonesia di Yangon dari dampak ledakan bom pada Sabtu, 1 Mei 2021 lalu telah kembali ke rumah.

"Aman sudah kosong. Mereka (WNI) pada kembali ke rumah," terang Iza seperti dilansir wartalombok.com dari PMJ News Selasa, 4 Mei 2021.

Adapun Kedutaan Besar RI (KBRI) di Yangon siapkan Sekolah Indonesia Yangon sebagai lokasi penampungan sementara bagi WNI, guna menghindari kerusuhan yang terjadi di Myanmar imbas dari kudeta.

Baca Juga: Munarman Terlibat Kegiatan Baiat, Polri: Pembaiatan yang Ada di Jakarta, Makassar atau Medan

Akhir pekan lalu, secara beruntun bom meledak tak jauh dari sebuah sekolah di Insein, Yangon. Bom itu meledak sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Lanjut Iza, bom itu tak memiliki daya ledak yang tinggi. Dirinya mengimbau agar para WNI di Myanmar untuk selalu berhati-hati.

Berdasarkan keterangan saksi mata, pasca bom meledak, aparat keamanan datang untuk memeriksa area ledakan. Menjelang Sabtu sore, bom meledak di Yankin.

Negara Maynmar digegerkan dengan bom parsel yang menewaskan lima orang, termasuk seorang anggota parlemen yang digulingkan dan tiga petugas polisi yang bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil penentang kekuasaan junta militer, demikian laporan media, hari ini Selasa, 4 Mei 2021.

Baca Juga: Berikut Fokus Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020 Untuk Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural

Ledakan terbaru terjadi di sebuah desa di bagian tengah selatan Myanmar di Bago Barat dan terjadi sekitar pukul 17.00 WIB pada Senin, 3 Mei 2021, seperti disampaikan dalam laporan situs berita Myanmar Now, yang mengutip pernyataan warga lokal.

Tiga ledakan hebat terjadi dimana satu bom parsel meledak di sebuah rumah di desa tersebut. Ledakan bom parsel itu menewaskan seorang anggota parlemen dari partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) pendukung Suu Kyi, serta tiga petugas polisi dan seorang penduduk.

Masyarakat setempat melaporkan, satu polisi lainnya yang terlibat dalam gerakan pembangkangan sipil juga terluka parah pasca lengannya terkena ledakan bom tersebut.

Untuk diketahui, kekerasan telah meningkat di Myanmar sejak kudeta militer pada 1 Februari. Ratusan orang dilaporkan terbunuh oleh pasukan keamanan yang mencoba memadamkan protes pro demokrasi di kota-kota dan pedesaan.

Baca Juga: Tito Sebut Soal Protes THR ‘Harusnya Bersyukur Betul’, Don Adam: ASN Lebih Rendah dari Buruh

Para milisi etnis juga mendukung oposisi terhadap junta, dan pihak militer memerangi kelompok-kelompok milisi etnis tersebut di pinggiran kota Myanmar.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah