WARTA LOMBOK – Sejumlah pakar kembali menegaskan keraguannya pada penggunaan GeNose sebagai alat tes Covid-19 sehingga meminta pengunaannya dihentikan dan beralih ke tes yang lebih valid seperti antigen atau PCR.
Namun, menanggapi hal tersebut sejumlah warganet berkomentar, bahwa yang menjadi kelebihan dari GeNose adalah harga tes yang murah dan akan menyulitkan apabila GeNose dihapuskan.
Sebelumnya, dilansir wartalombok.com dari Twitter-nya, Ahli Biologi Molekuler Ahmad Utomo meminta penggunaan GeNose disetop, terutama untuk verifikasi perjalanan. Dia juga meminta untuk perjalanan dikembalian ke tes standar baku, kecuali sudah ada bukti validasi GeNose dari minimal 3 kampus merdeka.
Baca Juga: Ini preview Euro 2020 Rusia vs Denmark
Menanggapi hal tersebut, akun Twitter @fidbecks_ membalas, bahwa untuk mengembalikannya ke alat tes terstandar baku, pemerintah harus memastikan harganya bisa sama atau semurah GeNose.
“Saya bukan akademisi yang pinter pak, tapi apa ada tes lain semurah Genose? Apa setiap orang bepergian harus bayar tes 100rb-an? Daripada mikirin efektif atau enggaknya Genose? Pakar senior ga mikir apa gimana caranya gratisin tes yg lebih efektif,” ujarnya, Senin 21 Juni 2021.
Senada, akun @SomoGlebod membandingkan harga tes GeNose yang hanya Rp30.000 dengan harga tes Antigen yang sampai Rp150.000 dan PCR yang lebih mahal lagi.
“Buat kami para pekerja kelas menengah kebawah nggak ada lain, pilihnya yang 30K untuk persyaratan perjalanan. Kecuali antigen 50K nggak apa-apa lah,” cuitnya.