Apa Itu Anemia Aplastik yang Diderita Babe Cabita? Simak Penjelasannya

- 9 April 2024, 13:45 WIB
Penjelasan tentang penyakit anemia aplastik yang diderita Babe Cabita sebelum meninggal dunia
Penjelasan tentang penyakit anemia aplastik yang diderita Babe Cabita sebelum meninggal dunia /Tangkap layar Instagram.com/@babecabiita

WARTA LOMBOK - Berita duka datang dari salah seorang komedian ternama, yakni Priya Prayogha Pratama atau yang biasa dikenal dengan nama Babe Cabita, di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Selasa, 9 April 2024.

Sebelum meninggal dunia, diketahui kalau Babe Cabita tengah menderita penyakit anemia aplastik. Penyakit satu ini bisa menyerang siapa saja yang mengalami kekurangan darah dalam tubuhnya. 

Namun, ada satu kondisi langka dari orang yang tengah menderita penyakit anemia aplastik. Di mana, penyakit satu ini merupakan penyakit yang sulit untuk diobati.

Baca Juga: Presiden Jokowi Meninjau Fasilitas Serta Pelayanan Kesehatan di RSUD Sultan Thaha Saifuddin

Dilansir Warta Lombok dari laman Mayo Clinic, anemia aplastik ialah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah baru. Kondisi ini akan membuat penderitanya merasa lelah dan rentan terhadap infeksi serta pendarahan yang tidak terkendali.

Anemia aplastik merupakan suatu kondisi yang langka dan serius. Penyakit ini dapat terjadi pada usia berapa pun. Kondisi ini pula bisa muncul secara tiba-tiba, atau dapat berkembang secara perlahan dan memburuk seiring dengan berjalannya waktu.

Anemia aplastik bisa bersifat ringan atau parah. Dan pengobatan untuk anemia aplastik mungkin termasuk penggunaan obat-obatan, transfusi darah, atau transplantasi sel punca, yang juga dikenal sebagai transplantasi sumsum tulang.

Baca Juga: Tips Berolahraga Saat Bulan Puasa Ramadhan

Gejala Anemia Aplastik

Penyakit anemia aplastik bisa tidak menimbulkan suatu gejala. Namun, bilamana gejalanya muncul, tanda-tanda dan gejalanya ialah sebagai berikut:

1. Kelelahan

2. Sesak napas

3. Detak jantung yang cepat atau tidak teratur

4. Kulit pucat

5. Infeksi yang sering atau berkepanjangan

6. Memar atau memar dengan mudah tanpa sebab yang jelas

Baca Juga: 4 Bahaya yang Akan Dirasakan Dampak dari Sering Bermain Handphone Sambil Berbaring

7. Mimisan dan gusi berdarah

8. Pendarahan yang berlangsung lama dari luka

9. Ruam kulit

10. Pusing

11. Sakit kepala

12. Demam

13. Anemia aplastik dapat bersifat sementara atau kronis. Kondisi ini bisa parah dan bahkan fatal.

Penyebab Anemia Aplastik

Sel punca di sumsum tulang belakang memproduksi sel darah, di antaranya sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Baca Juga: Atasi Demam Berdarah Dengue Pada Anak, Mulailah dari Jaga Subuh

Pada anemia aplastik, sel punca mengalami kerusakan. Akibatnya, sumsum tulang belakang menjadi kosong (aplastik) atau mengandung sedikit sel darah (hipoplastik).

Penyebab anemia aplastik yang paling umum ialah serangan sistem kekebalan tubuh pada sel punca di sumsum tulang belakang.

Faktor lainnya yang dapat merusak sumsum tulang belakang dan mempengaruhi produksi sel darah meliputi:

Baca Juga: Cek, Inilah 5 Manfaat Puasa untuk Ibu Hamil

1. Terapi radiasi dan kemoterapi. Meskipun terapi-terapi ini membunuh sel kanker, mereka juga dapat merusak sel sehat, termasuk sel punca di sumsum tulang belakang.

2. Paparan bahan kimia beracun. Bahan kimia beracun seperti pestisida, insektisida, dan benzene, yang merupakan salah satu bahan bakar bensin, telah dikaitkan dengan anemia aplastik.

3. Penggunaan obat-obatan tertentu. Beberapa obat, seperti yang digunakan untuk mengobati rematoid artritis dan beberapa antibiotik, dapat menyebabkan anemia aplastik.

Baca Juga: Begini Kondisi Janin Jika Ibu Hamil Berpuasa, Ternyata Hal Ini Perlu Diperhatikan

4. Gangguan autoimun. Gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat, dapat melibatkan sel punca di sumsum tulang belakang. Infeksi virus.

5. Infeksi virus yang mempengaruhi sumsum tulang belakang dapat berperan dalam perkembangan anemia aplastik. Virus yang telah dikaitkan dengan anemia aplastik termasuk hepatitis, Epstein-Barr, cytomegalovirus, parvovirus B19, dan HIV.

6. Sistem kekebalan tubuh Anda mungkin menyerang sumsum tulang belakang Anda selama kehamilan.

Baca Juga: Paul Alexander, Pria yang Hidup dengan Paru-Paru Besi Meninggal Dunia di Usia 78 Tahun

7. Faktor-faktor yang tidak diketahui. Dalam banyak kasus, dokter tidak dapat mengidentifikasi penyebab anemia aplastik (anemia aplastik idiopatik).

Anemia aplastik adalah kondisi serius yang membutuhkan pengelolaan medis secara cermat. Untuk mencegah komplikasi yang lebih serius, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Mayo Clinic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah