Hal tersebut berdasarkan firman Allah;
“Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam” (QS. Al-Baqarah :187).
Baca Juga: PNM Menyelenggarakan Pameran Usaha dalam Event Mandalika Experience EXPO 2022 di Lombok Tengah NTB
Adapun adab-adab puasa Ramadhan serta sunnah ketika melksanakan puasa Ramadhan beberapa diantaranya makan sahur dan mengakhirkannya.
Hal di atas berdasarkan sabda Rasulullah;
“Makan sahurlah kalian, karena didalam sahur itu ada keberkahan.”(HR. Bukhari:1923, Muslim:1095).
Sementara hadits Anas dari Zaid bin Tsabit, ia berkata;
“Kami sahur bersama Nabi, kemudian beliau bangkit untuk mengerjakan shalat. Aku bertanya, “Berapa jarak antara adzan dan sahur?‟ Beliau menjawab, “Kira-kira bacaan 50(lima puluh) ayat.” (HR. Nasa’i : 2).
Menahan diri dari segala hal yang bertentangan dengan puasa seperti perbuatan sia-sia, berkata keji, berbohong, dan yang lainnya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda;
“Jika pada hari salah seorang diantara kalian berpuasa, maka janganlah ia berkata-kata keji, janganlah ia berbuat kegaduhan, dan janganlah ia melakukan perbuatan bodoh. Jika seorang mencela atau memeranginya, maka katakanlah kepadanya, “Seungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari:1904, Muslim:1151).
Bersikap dermawan dan selalu mempelajari Al-Qur’an merupakan hal-hal baik dan harus selalu dilaksanakan ketikan menjalankan puasa Ramadhan.
Baca Juga: Aturan Batasan Aurat Wanita Muslimah di Depan Sesama Muslimah, Non Muslim dan Ketika Sholat
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas beliau berkata;
“Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan, dan beliau akan lebih dermawan (dari hari-hari biasanya) pada bulan Ramadhan, ketika Jibril menjumpainya, dan Jibril selalu mendatanginya setiap malam pada bulan Ramadhan hingga Ramadhan selesai. Rasulullah membacakan Al-Qur'an kepadanya, dan saat ia bertemu dengan Jibril, beliau lebih dermawan terhadap kebaikan daripada angin yang berhembus dengan lembut.” (HR. Bukhari : 6, Muslim:2308).