Network
Sehingga dirinya menganggap jadi sasaran empuk warganet dikarenakan posisinya sebagai wakil rakyat atau anggota dewan.
Ia menegaskan bahwa sesungguhnya dirinya tidak ikut terlibat dalam pengesahan UU tersebut. Pasalnya dia bukanlah anggota DPR, melainkan DPRD yang memiliki keterbatasan kapasitas.
"Dan banyak yang kira aku di senayan (DPR RI) padahal di kebon sirih Guys (DPRD)...kalau DPR RI itu yang ngesahin Undang-Undang, kalau DPRD itu produk hukumnya PERDA cakupan pemerintah provinsi DKI Jakarta," kata Tina menjelaskan di laman sosial medianya.
Baca Juga: Dituding Dalangi Demo, Demokrat Ancam Turun Aksi
menurutnya, pro kontra merupakan suatu kewajaran. Apalagi tina mengaku sudah merasa terbiasa dirisak sejak kecil, sampai saat memutuskan menjadi anggota legislative seperti saat ini membuatnya tidak begitu menanggapi komentar pedas dari warganet.
"Sudah biasa si begini kalau yang salah, kontroversi dan lain-lain. Tapi yang penting kita tetap semangat menjalankan tugas," tuturnya.
Dalam unggahan yang ada di media sosial, ia juga menyisipkan video kegiatannya sebagai anggota dewan DPRD, yang bertujuan untuk mematahkan pendapat warganet yang menilai dirinya hanya sekedar selfie di ruang rapat tanpa mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat.
Baca Juga: Sebanyak 5.918 Orang Ditangkap Polisi, Kemendikbud Minta Mahasiswa Fokus Kuliah
Meski sudah memberikan klarifikasi, masih banyak warganet yang memberi komentar pedas di laman Instagram yang kolom komentarnya kini sudah dibatasi. Namun tetap ada juga yang memberikan dukungan kepada anggota dewan milenial tersebut. *** (Winda Destiana Putri/ JAKSELNEWS.COM)
