Bikin Heboh, Penangkapan Petinggi KAMI dinilai Cerminan Runtuhnya Hak Berpendapat

- 13 Oktober 2020, 22:21 WIB
WAKETUM Partai Gerindra, Fadli Zon.*
WAKETUM Partai Gerindra, Fadli Zon.* /Hasil Tangkapan Layar/YouTube/ Fadli/

 

WARTA LOMBOK  - Penangkapan petinggi Koalisi Aksi Menyelamatan Indonesia (KAMI), membuat sejumlah kalangan kecewa terhadap tindakan pemerintah yang seolah tak memberikan ruang kepada publik dalam berpendapat.  

Tak hanya masyarakat, beberapa politisi pun menyoroti penangkapan petinggi KAMI oleh Bareskrim Polri pada Selasa pagi, 13 Oktober 2020.

Tak ketinggalan, Anggota Komisi I DPR, Fadli Zon ikut menyoroti aksi penangkapan Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dan Anton Permana melalui akun Twitter miliknya, @fadlizon, Selasa 13 Oktober 2020.

Baca Juga: Rebo Wekasan Istilah Jawa, Di Lombok Disebut Rebo Bontong, Ritual Mandi Bersama Membuang Penyakit

Dalam cuitan Fadli Zon, ia mengaku malu pada dunia jika masih ada yang menyebut Indonesia sebagai negara demokrasi. Pasalnya, penangkapan petinggi KAMI memberikan kesan bahwa warga tak lagi diberikan kebebasan dalam berpendapat. Padahal, kata Fadli Zon, kekuasaan tidak pernah abadi.

"Cara2 lama dipakai lagi di era demokrasi. Malu kita pada dunia masih berani menyebut 'negara demokrasi'. Perbedaan pendapat dan sikap, dimusuhi, dijerat, ditangkap.

Padahal kekuasaan tak pernah abadi," cuit Fadli Zon, sebagaimana diberitakan Galamedianews.com dalam artikel, "Polisi Tangkap Para Petinggi KAMI, Fadli Zon Mengingatkan Kekuasaan Tak Pernah Abadi".

Baca Juga: Gubernur NTB: Beri Kami Waktu Mengkaji UU Cipta Kerja Agar Penolakan NTB Lebih Berbobot

Halaman:

Editor: BK Fathoni

Sumber: Pikiran Rakyat Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x