Lumpuh Karena Pandemi Covid-19, Bali Rencana Membuka Kembali Industri Pariwisata

- 7 April 2021, 07:28 WIB
Panorama Pantai Kuta Bali
Panorama Pantai Kuta Bali /Dok Nur Fatimah Zarah Ali

WARTA LOMBOK - Jika dulu liburan pantai hanya membutuhkan paspor dan tiket, prosesnya akan jauh lebih ringan, setidaknya untuk saat ini.

Indonesia khususnya di Bali terus maju dengan rencana untuk perlahan-lahan membuka kembali industri pariwisata.

Rencana akan bergantung pada pengujian yang cermat terhadap pengunjung dan staf serta program vaksinasi massal sambil membatasi pengunjung agar tidak berkeliaran terlalu jauh.

Baca Juga: Menangis Ternyata Memiliki Sejumlah Manfaat untuk Kesehatan, Salah Satunya Menghilangkan Racun

Para pejabat Indonesia sedang dalam diskusi aktif dengan mitranya di Singapura untuk mengizinkan perjalanan terbatas ke Indonesia. 

“Perjalanan besar lainnya yang memungkinkan orang-orang negaranya berlibur ke Indonesia dan beberapa negara,” kata Sandiaga selaku menteri pariwisata.

Wisatawan asing perlu mengunduh aplikasi di ponsel mereka sehingga pejabat kesehatan dapat melakukan pelacakan dan pengujian kontak jika diperlukan.

"Gerakan akan dipantau secara fisik dan virtual. Tentu saja, kami perlu memeriksa pasar untuk melihat permintaan seperti apa yang akan muncul," tambah Sandiaga Uno.

Bali kemungkinan akan menurunkan tidak lebih dari dua penerbangan sehari pada awal program dengan para pelancong yang turun dari bandara ke Nusa Dua, Ubud atau Sanur.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Harian 7 April 2021, Libra Ini Karma Anda dan Karir Scorpio Mengalami Kenaikan

Pemerintah Indonesia sedang merencanakan visa tujuan khusus yang membatasi pengunjung ke area yang ditentukan. 

Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk membangun kepercayaan internasional pada kemampuan Indonesia untuk mengakomodasi wisatawan sekaligus mengurangi risiko infeksi.

Pemerintah Presiden Joko Widodo diketahui bertujuan untuk memvaksinasi setidaknya 70 persen dari 4,4 juta penduduk Bali dalam beberapa bulan mendatang untuk memperlambat penyebaran pandemi.

Meskipun populasinya kecil dibandingkan dengan daerah lain di negeri ini, Bali memiliki lebih banyak kasus secara tidak proporsional dibandingkan daerah lain yang lebih besar.

Jumlah kasus baru di Bali hanya sekitar 190, dibandingkan dengan 910 di provinsi Jawa Barat yang terpadat di negara itu dan 10 kali lebih besar.

Baca Juga: KSPN NTB Desak Pemprov NTB Tindak Tegas PT Bunga Raya

"Bisa dibilang kami sedang mempersiapkan dan kami optimis, tapi itu harus dilakukan ketika pejabat kesehatan mengatakan itu baik untuk pergi," kata Sandiaga.

Meski begitu, jumlah pengunjung akan berjuang untuk mencapai setengah dari empat hingga tujuh juta tahun ini.

Yang dipertaruhkan bagi Indonesia adalah dimulainya industri pariwisata yang vital yang merupakan lebih dari separuh perekonomian Bali sendiri. 

Di persawahan Tegallalang, para calo mengatakan bahwa desa tetangga dulu menghasilkan sebanyak 15 juta rupiah sehari untuk biaya parkir di depan situs Warisan Dunia.

Titik pandang populer yang dulunya berharga 20.000 rupiah per orang bagi mereka yang mencari selfie dirantai.

Penduduk di sini mengatakan mereka telah mendengar tentang Ubud sebagai zona hijau tetapi tidak ada rincian yang diberikan, termasuk kapan mereka akan divaksinasi.

Baca Juga: Salah Satu Faktor Percepatan Vaksinasi untuk Para Lansia Adalah Dukungan Dari Keluarga

Bagi Pak I nyoman yang biasa memungut biaya masuk dan mengambil foto sebanyak 200 orang dalam sehari, pengunjung tidak bisa segera kembali.

"Astungkara, pandemi akan segera berakhir," kata pria 49 tahun itu.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: straitstimes.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x