WARTA LOMBOK – Dunia musik tanah air mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Berbagai genre musik bermunculan seiring perkembangan zaman, tak terkecuali group musik dangdut jalanan asal Lombok yang biasa disebut Cilokaq.
Dangdut koplo yang sedang hits di Lombok Kupuja-puja dan berbeda kasta dengan vokalis bersuara merdu Nia Dhirga dengan nama group Cilokaq Irama Dopang.
Baca Juga: Amanda Manopo Mengaku Pernah Menikah di Usia 18 Tahun, Sekarang Bukan Mental Doang Tapi Materi
Dalam satu channel YouTube bernama “Temu Karya TV Official” yang hampir setiap hari mengupload video-video group Irama Dopang dengan vokalis Nia Dhirga, selalu mendapat pujian dari penonton setianya.
Bukan hanya dari Lombok, penonton di kanal YouTube ini juga selalu ditonton penggemar dari luar pulau Lombok seperti JawaTimur, Jawa Tengah, Jawa Barat, luar Jawa bahkan sampai luar negeri.
Nia Dhirga yang memiliki suara merdu ini dianggap mampu menyaingi suara penyanyi dangdut nasional, betapa tidak semua lagu-lagu yang dilantunkannya selalu merdu dan lembut sehingga semua penggemarnya selalu merasa puas dan memberikan pujian.
Dalam channel YouTube ini juga selalu mendapatkan ribuan like, komentar dan subscribe, apalagi Nia Dhirga menyanyikan lagu Sasak andalannya yang berjudul “Anak Iwoq” yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti anak yatim piatu.
Baca Juga: [Breaking New] Rapat Pleno Komisi III DPR RI Loloskan Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri
Baca Juga: Anak yang Tidak Sarapan Rentan Terkena Diabetes Tipe 2 Hingga Obesitas
Dalam lagu andalannya itu, Nia Dhirga selalu hanyut dalam kesedihan karena penghayatan yang sangat dalam, terlebih lagi ketika mengingat almarhum ayahnya.
Tak lupa juga pemilik akunYouTube itu memberikan keterangan tentang Cilokaq.
“Cilokaq adalah salah satu jenis musik tradisional khas suku Sasak yang ada di tanah Lombok Nusa Tenggara Barat. Cilokaq tersebar di seluruh pulau Lombok, hingga Sumbawa, namun musik Cilokaq ini lebih banyak berkembang di Lombok bagian timur dan tengah”.
Hal ini disebabkan karena Cilokaq dipopulerkan oleh seniman suku Sasak yang berasal dari Desa Sakra yang terletak di perbatasan antara Lombok Timur dan Lombok Tengah.
Baca Juga: Seluruh Fraksi Komisi III DPR RI Setujui Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Sebagai Kapolri
Baca Juga: Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Anggota BPSK Kota Mataram, KLU dan Kab. Lobar Periode 2020-2025
Kata Cilokaq sendiri diambil dari kata seloka yang dalam bahasa Sasak berarti untaian syair-syair yang berisi tentang nasehat, petuah, kritik sosial, aturan adat, atau doa. Syair-syair ini ditulis dan diucapkan dalam bahasa Sasak.
Dalam perkembangannya kemudian, dibuat sebuah lagu dengan iringan musik tradisional Sasak, seperti gendang, gambus, suling, rincik dan gong.
Sekarang ini banyak muncul kelompok-kelompok musik Cilokaq yang menggabungkan dengan alat-alat musik modern, seperti gitar, bas, keyboard atau drum. Mereka mengatur musik mereka sendiri, meskipun tidak sampai ke ranah nasional.
Baca Juga: Korupsi Kader PDIP Diduga Hajar Bansos Disabilitas, Rocky Gerung: Itu Kan Menghina Peradaban
Baca Juga: Es Krim Asal China Mengandung Virus Corona, Ahli Virologi Sarankan Tenang Meski Terlanjur Beredar
Biduan Cilokaq biasanya berbusana adat Sasak memakai kebaya dengan hiasan sanggul, adapun laki-laki menggunakan dodot (selempang tenun Sasak) dan menggunakan sapuq (ikat kepala Sasak).***