Makin Memanas, Myanmar Miliki Hari Paling Mematikan dan Jumlah Korban Terus Meningkat

16 Maret 2021, 05:46 WIB
Kudeta Myanmar makin memanas /Reuters

WARTA LOMBOK - Rumah sakit masih dipenuhi dengan pengunjuk rasa yang tewas atau terluka pada Minggu malam.

Hal ini dikarena pasukan keamanan terus berperang terhadap warga sipil yang menentang kekuasaan militer.

Enam minggu setelah merebut kekuasaan, dewan militer Myanmar melakukan serangan paling mematikan terhadap pengunjuk rasa tak bersenjata selama akhir pekan.

Baca Juga: Misa Jalanan Imamat untuk Realisasi Keadilan: Untuk Demokrasi Myanmar

Dikutip wartalombok.com dari Myanmar Now, berikut daftar Kota yang menimbulkan banyak korban.

  • YANGON

Empat orang tewas dan sedikitnya 13 lainnya luka-luka di kota Twante, sebelah barat Yangon, pada Sabtu karena tindakan keras oleh pasukan keamanan.

15 truk dari Light Infantry Division (LID) 77 tiba dari kotapraja Hlaing Tharyar di Yangon sekitar pukul 14.00 dan mulai menembaki pengunjuk rasa, menewaskan dua orang dan melukai 10 lainnya di tempat.

Lima dari 10 pengunjuk rasa yang terluka dibawa ke rumah sakit Mingaladon sekitar pukul 18.30. Dua orang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Dua orang yang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit adalah Maung Paing yang berusia 35 tahun dan Hla Min Thu yang berusia 25 tahun. 

Keluarga mereka dihubungi pada Minggu sore dan diminta untuk mengambil jenazah.

Baca Juga: Korea Utara Tak Merespon Hubungan Diplomasi dengan AS Terkait Program Nuklir

Salah satu dari dua almarhum lainnya adalah Tun Lin Aung yang berusia 23 tahun, yang meninggal karena cedera kepala. 

Tubuhnya dan seorang pria tak dikenal yang terbunuh pada saat yang sama ditahan di rumah sakit kotapraja Twante.

Sejauh ini, keluarga almarhum belum bisa mengambil jenazah dari rumah sakit karena kehadiran tentara dari LID 77.

  • HPAKANT

Satu orang tewas dan lima lainnya cedera akibat tindakan keras dewan militer terhadap pengunjuk rasa di kota Hpakant negara bagian Kachin pada hari Sabtu.

Penduduk dari bangsal Seik Mu, Mashi Ka Htaung dan Seng Taung di Hpakant memprotes kediktatoran sekitar pukul 11 ​​pagi ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan.

Orang yang terbunuh adalah Kyaw Lin Htike, 30 tahun, yang berasal dari Moe Kaung. 

Di antara lima korban luka, dua berada dalam kondisi kritis setelah ditembak di bagian paha dan perut. Mereka saat ini dirawat di rumah sakit Shwe Pyi Thit.

Baca Juga: Polisi Provinsi Gyeongsang Utara Korea Temukan Mumi Anak 3 Tahun, Faktanya Mencengangkan

  • BAGO

Satu orang tewas dan sedikitnya delapan lainnya terluka dalam tindakan keras di Bago pada Minggu pagi.

Almarhum diidentifikasi sebagai Htet Naing Shein yang berusia 20 tahun, yang berada di Bago dari Magwe untuk urusan bisnis. 

Salah satu korban luka ditembak di lengan, tetapi kondisi lainnya tidak diketahui.

 Diyakini bahwa ada juga sejumlah penangkapan lain yang dilakukan pada siang hari.

Baca Juga: Berikut Penjelasan Mengapa Langit Tampak Biru Ketika Siang dan Berwarna Merah Saat Senja

Tindakan keras itu berakhir pada pukul 3 sore, di mana jalan dibuka kembali.***

Editor: Mamiq Alki

Tags

Terkini

Terpopuler