Alih-alih mengonsumsi pil, American Heart Association merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan bervariasi yang kaya buah, sayuran, dan biji-bijian.
Mitos mengonsumsi vitamin dapat melindungi dari kanker
Para peneliti tahu bahwa molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas dapat merusak DNA sel Anda, meningkatkan risiko kanker. Mereka juga tahu bahwa antioksidan dapat menstabilkan radikal bebas, secara teoritis membuatnya tidak terlalu berbahaya.
Jadi mengapa tidak mengambil beberapa antioksidan ekstra untuk melindungi diri Anda dari kanker? Karena penelitian sejauh ini menunjukkan tidak ada gunanya mengeluarkan pil semacam itu.
Sejumlah penelitian telah mencoba dan gagal menemukan manfaatnya, seperti yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute yang secara acak memilih 5.442 wanita untuk menggunakan plasebo atau kombinasi vitamin B. Selama lebih dari tujuh tahun, semua wanita mengalami tingkat kanker dan kematian akibat kanker yang serupa.
Mitos istilah "Tidak ada salahnya mengonsumsi vitamin"
Pemikiran lama muncul seperti ini, tentu saja, pil vitamin mungkin tidak membantu Anda, tetapi juga tidak dapat melukai. Namun, serangkaian penelitian skala besar telah mengubah pemikiran ini, kata Demetrius seorang ahli epidemiologi nutrisi di National Cancer Institute.
Baca Juga: Gadget Ini Dapat Mengobati Kebiasaan Tidur Mendengkur dan Anda Tidak Perlu Memakainya Malam Hari
Pergeseran dimulai dengan studi besar tentang pil beta-karoten. Itu dimaksudkan untuk menguji apakah antioksidan dapat mencegah kanker paru-paru, tetapi para peneliti malah mendeteksi peningkatan mengejutkan dalam kanker paru-paru dan kematian di antara perokok pria yang mengonsumsi suplemen tersebut.
Kemudian studi sepuluh tahun dari 2017 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology mengamati lebih dari 77.000 orang dewasa di atas 50 menunjukkan bahwa suplemen vitamin B6 dan B12 meningkatkan risiko kanker paru-paru untuk pria (meskipun tidak untuk wanita).