WARTA LOMBOK - Mantan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab divonis empat tahun penjara atas kasus hasil tes swab di RS Ummi. Banyak pihak menyayangkan putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur tersebut.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahjri Hamzah tak ketinggalan ikut betkomentar. Lewat akun twitternya, Fahri mencuit soal pasal keonaran. Walaupun, dia tidak secara gamblang cuitannya ditujukan untuk merespons kasus Habib Rizeq.
"Pasal 'berbuat keonaran' sudah tidak cocok dengan zaman media sosial sekarang," tulis Fahri Hamzah seperti dilansir wartalombok.com dari akun twitter pribadinya, Sabtu 26 Juni 2021.
Menurutnya pasal ‘berbuat onar’ sudah tidak relevan di zaman sekarang, era media sosial. Lebih lanjut bahkan dia mengatakan ‘berbuat keonaran’ sendiri difasilitasi di zaman ini. "Sosial media itu tempat 'berbuat keonaran' difasilitasi. Belum pernah jempol memiliki kebebasan seperti sekarang sepanjang zaman," ujarnya.
Mantan anggota DPR tersebut juga mengatakan keanehan terhadap pasal tersebut.
“Di satu sisi keonaran dilarang di sisi lain difasilitasi. Aneh!” tandasnya.
Lain waktu, dari mantan politisi partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengungkapkan atas hasil putusan kasus swab RS UMMI, bahwa hasil vonis yang ditetapkan oleh hakim masih dirasa kurang yakni 4 tahun kurungan penjara atas tersangka Habib Rizieq Shihab (HRS).
Habib Rizieq divonis 4 tahun penjara. Habib Rizieq dinyatakan bersalah menyebarkan berita bohong terkait hasil tes swab dalam kasus RS Ummi hingga menimbulkan keonaran.