Kerumuman Massa di Habib Rizieq Shihab Ada Potensi Penyebaran Covid-19, Tunggu Reaksi Dua Pekan Lagi

- 19 November 2020, 07:14 WIB
Epidemiolog dari Universitas Islam Bandung Fajar Awalia Yulianto
Epidemiolog dari Universitas Islam Bandung Fajar Awalia Yulianto /Instagram/@fajar_awalia

WARTA LOMBOK – Peningkatan jumlah penderita Covid-19 saat ini merupakan hasil dari kerumunan manusia dua pekan ke belakang.

Pakar epidemi Universitas Islam Bandung (Unisba) Fajar Awalia Yulianto menuturkan, libur panjang akhir tahun pasti akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berlibur. Dengan demikian, akan terjadi mobilisasi manusia sehingga memungkinkan terjadi penyebaran Covid-19.

Banyak momen-momen yang menyebabkan orang untuk berkumpul saat ini seperti libur pecan, libur natal yang akan sebenttar lagi, libur akhir tahun dan lain-lain.

Baca Juga: Gara-Gara Pernikahan anak keempat Habib Rizieq Shihab (HRS), Gubernur Anies Dipanggil Ke Mabes Polri

Baca Juga: Laporan Klarifikasi Setebal 23 Halaman, Anies: Detail Klarifikasi Urusan Polda

Tentunya ini akan mengakibatkan kerumunan-kerumunan yang diprediksi akan berdampak terhadap penyebaran covid-19.

Epidemiolog dari Universitas Islam Bandung Fajar Awalia Yulianto mengatakan kerumunan orang akan meningkatkan kontak antar manusia sehingga meningkatkan potensi penyebaran Covid-19.

"Mulai dari demonstrasi omnibus law sampai liburan nasional yang panjang saat Maulid Nabi meningkatkan jumlah penderita (Covid-19) baru," kata Fajar dikutip wartalombok.com dari Pikiran-rakyat.com, Rabu, 18 November 2020.

Sementara itu, dampak kerumunan massa pada acara Habib Rizieq Shihab (HRS) terhadap lonjakan jumlah pasien Covid-19 baru akan terlihat sekitar dua pekan ke depan.

Baca Juga: Penyidik Polda Metro Jaya Memanggil Anies Baswedan Terkait Dugaan Pelanggaran Protokol Kesehatan

"Zonasi penyebaran Covid-19 tidak akan berguna apabila tidak ada penutupan antar wilayah yang jelas," ujar Fajar.

Puncak peningkatan kasus Covid-19 tidak akan terjadi apabila ada intervensi maksimal dari pemerintah untuk mencegah penambahan jumlah penderita baru. Salah satu bentuk intervensi yaitu karantina wilayah. Tanpa intervensi maksimal, jumlah penderit Covid-19 akan meningkat tanpa diketahui kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.

Menurut Fajar, semua pihak mulai dari pemerintah sampai rakyat harus menyadari bahwa pandemi Covid-19 masih terjadi.

Sebagaimana berita Pikiran-rakyat.com dalam artikel “Epidemiolog: Lonjakan Covid-19 Hasil Kerumunan Massa HRS Akan Terlihat Dua Pekan Lagi”, Pemerintah harus tegas menerapkan regulasi yang konsisten, seperti dari penerapan Undang-undang Wabah Penyakit Menular, tanpa kompromi.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Kena Denda Rp50 Juta Terkait Protokol Kesehatan

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya yang Baru, Ini Sederet Perjalanan Karir Irjen Pol M Fadil Imran Sebelumnya

"Artinya, tidak akan ada liburan panjang dengan kebebasan untuk berwisata ke luar kota, cukup di dalam rumah. Masyarakatnya pun harus menyadari bahwa wabah masih terjadi," ucap Fajar.

Sadarilah bahwa segala tindakan seseorang akan mempengaruhi masa depan orang banyak. Oleh karena itu, patuhlah terhadap peraturan yang diterapkan pemerintah.***( Rani Ummi Fadila/ Pikiran-rakyat.com)

Editor: LU Ali

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah