Mengulik Perkembangan Pendidikan di Indonesia Lewat Buku “Orang Miskin Dilarang Sekolah”

- 27 Desember 2020, 17:50 WIB
FOTO ilustrasi orang miskin.*
FOTO ilustrasi orang miskin.* /Jimmy Chan /Pexels

Baca Juga: Quo Vadis Ujian Nasional

Menurut Agus, ide kampus merdeka dari Nadiem bermakna meletakkan universitas sebagai pasar dunia kerja. Bahkan, apabila memungkinkan, para mahasiswa diberi kesempatan magang lapangan kerja.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kekhawatiran Nadiem apabila universitas menciptakan banyak pengangguran kerja.

Makna kedua kampus merdeka menurutnya adalah ide kebebasan, hal tersebut diejawantahkan dalam salah satu wacana dari kampus merdeka yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk saling berpindah antar fakultas.

“Ide itu dibuat demi tujuan membuka pikiran mahasiswa bahwa antar fakultas itu bukan berdiri sendiri melainkan saling berkolaborasi, dengan seperti itu mahasiswa dapat melihat keragaman ilmu pengetahuan,” pungkasnya.

Baca Juga: Riset Ilmuwan Eropa Tentang 'Leak' Lombok

Meski tidak ada aturan eksplisit soal orang tua yang membiarkan anaknya putus sekolah, dalam praktiknya, contoh kasus orang tua yang tidak membiayai pendidikan anaknya sehingga anaknya putus sekolah dapat kita temukan dalam Putusan Pengadilan Militer I-02 Medan Nomor PUT/74-K/PM I-02/AD/V/2012.

Terdakwa sejak Juni 2010 tidak menafkahi istri dan anak-anaknya. Terdakwa menikah lagi dengan wanita lain padahal masih berstatus sebagai suami dari istrinya.

Akibat dari perbuatan terdakwa, anaknya yang kedua berhenti sekolah sehingga anaknya terlantar dan istrinya terpaksa menjual barang-barang rumah tangganya.***

 

Halaman:

Editor: LU Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah