Klaim Palsu Yahudi atas Tanah Palestina, Berikut Sejarahnya

- 11 Juni 2021, 12:40 WIB
Sejumlah bukti sejarah mengungkapkan klaim palsu bangsa Yahudi atas tanah Palestina.
Sejumlah bukti sejarah mengungkapkan klaim palsu bangsa Yahudi atas tanah Palestina. /Pexels/Haley Black

Baca Juga: Hikmah Perbedaan Pendapat Empat Mazhab dalam Masalah Fiqih Namun Tetap Saling Menghargai

Adapun Bani Israil pertama kali masuk Palestina yaitu saat bersama Yusya bin Nun (abad ke-12 SM) setelah wafatnya Nabi Musa Alaihi salam.

Sebelumnya mereka dalam kebingungan, terusir, tak memiliki tempat tinggal karena melakukan pembangkangan terhadap perintah Allah yang diwahyukan kepada Nabi Musa.

Setelah mendiami tanah Palestina beberapa lama, kehancuran demi kehancuran dialami Bangsa Yahudi.

Setelah penindasan yang dilakukan oleh Firaun di Mesir (1200 SM), mereka kembali dihancurleburkan dan menjadi budak pada masa Nebukadnezar (500 SM), Persia (300 SM), hingga masa kekuasaan Romawi (63-600 M).

Mereka bisa bernafas lega dan hidup aman pada masa kehilafahan Islam, Ketika Yerusalem dibebaskan oleh Umar bin Khattab.

Namun, mereka kembali merana ketika Perang Salib dan Yarusalem berada dalam kekuasaan Kristen (1096-1187 M) sebelum akhirnya dibebaskan kembali oleh Shalahuddin Al-Ayubi.

Dalam buku berjudul “Jejak-Jejak Juang Palestina” (2002) karya Musthafa Abdur Rahman dijelaskan, dua peristiwa sejarah yang menjadi akar perampokan yang dilakukan orang Yahudi atas tanah Palestina.

Baca Juga: Mengenal Sebab-sebab Perbedaan Pendapat Ulama dalam Masalah Fiqih, Berikut Penjelasannya

Pertama, peristiwa Perjanjian Sykes-Picot pada 1916 antara Inggris dan Prancis. Pada perjanjian tersebut ditegaskan bahwa Prancis mendapat wilayah jajahan Suriah dan Lebanon, sedangkan Inggris memperoleh wilayah jajahan Irak dan Yordania. Sementara itu Palestina dijadikan sebagai wilayah internasional.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah